'Susahnya' orang Indonesia

'Susahnya' orang Indonesia, judul yang agak aneh untuk sebuah blog traveling. cerita kali ini gak ada sangkut pautnya sama kondisi perekonomian masyarakat indonesia, bukan juga tentang kondisi pemerintahan indonesia yang mengagungkan kata 'demokrasi'. Tetap mengenai traveling dan akan selalu ada kaitannya dengan perjalanan traveling saya, jd saya ambil judul yang agak aneh ini sesuai pengalamanku yang aku dapat saat traveling ke uni emirat arab.
cerita ini lebih ke arah kedisiplinan dan atitude orang indonesia, meskipun tidak semua orang tapi sudah lumrah atau bisa kita jumpai di kehidupan sehari-hari di lingkungan kita sendiri, bahwa orang indonesia susah diatur (atau mungkin ini hanya opini saya) Pengalaman ini saya dapat saat saya pergi ke Abu Dhabi, menggunakan pesawat Etihad dari kuala Lumpur, Malaysia.
Kebetulan banyak jamaah umroh yang naik pesawat dari Kuala Lumpur juga, entah mereka ambil program city tour atau hanya sekedar connecting flight aja. Saat check-in saja antriannya setengah mati, panjang banget. karena jamaah umroh bawa bagasi banyak akhirnya dibukalah 2 counter check-in khusus umroh, Alhamdulillah proses check-in bisa lebih cepat.
karena banyak jamaah umroh akhirnya saya memutuskan untuk onboard belakangan nunggu sampai last call karena pasti ngantrinya akan 'mengular' (panjang dan lama). strategi yang saya ambil sukses besar, saya terbebas dari antrean panjang saat akan onboard. Tau sendiri kan, klo urusan antrean orang indonesia rawan banget maen serobot, satu orang yang antre pegang passpor dan boarding pass banyak, saat mau mendekati counter langsung pada datang.
Strategi yang saya ambil memang sukses besar, tp dibalik kesuksesan tersebut ada masalah yang lebih besar. Karena saya onboard nunggu last call, saat masuk pesawat saya dapati kursi
saya sudah ditempati orang lain, nah lo!!!! tanpa mau berdebat dengan orang indonesia langsung saya panggil pramugarinya, kebetulan pramugari Etihad cantik-cantik jadi punya kesempatan cari perhatian, hahaha...... 'excuse me, mam!' sambil mendekat ke pramugari yang cantik. 'My seat is already taken, and I don't know which one is available for me (sambil menunjukkan boarding pass)'.
Boarding pass diambil sambil pramugari berjalan menuju nomor kursi saya. dan saat pramugari tau kursi saya diduduki orang indonesia dia langsung geleng-geleng. saat itu saya baru tau kalo ternyata orang-orang ini bertukar tempat duduk dengan anggota rombongan lain agar mereka bisa duduk bersebelahan dengan suami, istri, anak atau keluarga mereka.
Karena seharusnya suami orang ini (jamaah yang mengambil kursi saya) duduk disebelah saya (sedangkan anggota rombongan laen sudah pada duduk bersebelahan dengan keluarga), jadilah kursi saya yang diambil. 'So Which one is availabe' tanya ku lagi, 'wait a second sir' bergegas pramugari itu menghubungi temannya untuk mencarikan kursi kosong. Kalaupun orang itu diminta kemabali ke kursinya sesuai nomor di boarding pas, pasti tidak mungkin karena kursinya sudah dituker dengan rombongan lain, malah makin ribet urusannya.
Mungkin karena takut saya marah-marah akhirnya satu pramugari ngajak ngobrol saya sambil pramugari yang lain mencarikan kursi kosong buat saya. Ah....lumayan dapat hiburan dari pramugari cantik, mungkin ini yang disebut dibalik masalah pasti ada hikmahnya. Pesawat sudah berjalan dan saya belum mendapatkan tempat duduk saya, 'oh come on this aircraft is already running and i'm standing up here with you' (ini hanya modus saya aja) agar si pramugari merasa tidak enak, dan lagi-lagi strategi saya sukses besar dia merasa prihatin pada saya, kasihan ngeliat pria manis kayak harus berdiri di saat penumpang lain sudah mengencangkan sabuk pengaman. Akhirnya, saya liat pramugari lain mengankat tangan dan bicara 'sir, please come with me' bergegas saya menuju ke pramugari tersebut, sedikit kaget saat saya mendapatkan kursi saya, saya dapat tembat duduk di debelah pintu darurat,,,,wah senengnya dapat tempat yang lega banget. Di balik masalah pasti ada hikmah yang bisa diambil, dan inilah hikmah yang saya dapat.

2 komentar: