Umroh sambil backpacker-an??? (2)

Setelah post sebelumnya aku sharing tentang umroh sambil backpacker-an, post kali ini aku lanjut sharing ke tahapan berikutnya yang harus dipersiapkan matang-matang. Post saya yang pertama cara membuat visa umroh, dimana menurut saya tahapan ini yang paling penting dan menentukan berangkat tidaknya kita ke tanah suci. Karena seperti yang kita tahu visa berfungsi sebagai syarat ijin masuk ke sebuah negara, tidak ada visa berarti kita tidak bisa masuk ke KSA.
Perlu saya sampaikan, sebenarnya kita tidak bisa melakukan umroh "mandiri" murni. Sulit sekali untuk kita melakukan dan mengatur rangkaian kegiatan umroh sendiri. Salah satu "permasalahan" adalah masalah transportasi. Di saudi arabia  (terutama madinah) tidak banyak transportasi yang bisa kita gunakan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata religi. Bahkan dalam kota pun jarang sekali dijumpai bus umum. Salah satu trayek bus yang ada adalah tujuan, Jeddah-Mekkah, Mekkah-Medinah, Mekkah-Jeddah. Dan terminal yang di Madinah cukup jauh lokasinya dari Masjid Nabawi. Dalam rangkaian kegiatan umroh kota madinah yang paling banyak tempat yang saya kunjungi.

Venitian

Macau, bagi saya jalan-jalan ke honkong tanpa mengunjungi macau rasanya seperti sayur tanpa garam. Memang tujuan wisata di macau tidak sebanyak di hongkong karena macau memang terkenal sebagai tempat judi terbesar di asia. Hampir semua tempat casino mempunyai hotel sebagai bisnis sampingan dan sebagai fasilitas untuk para pengunjung yang akan menghabiskan uang di cassino mereka.
Kalau boleh saya bilang cassino adalah bisnis utama di macau. Bahkan untuk menarik pengujung agar datang ke cassino, maka setiap cassino menyediakan shuttle bus gratis yang siap siaga mengantar dan menjemput saya ke masing-masing cassino. Sempat daya dibuat bingung cassino mana yang akan saya tuju. Sekedar anda tahu aja, kalau saya datang ke cassino bukan untuk main judi, tp hanya ingin tahu bagaiman suasana cassino yang biasa saya lihat di televisi.